Jasa Bor Geoteknik untuk Soil Investigation / Test – SPT dan Coring

Ada beberapa tahapan dalam pembangunan infrastruktur, biasanya disebut dengan istilah SIDLACOM. Kepanjangannya yaitu Survei dan Investigasi, kemudian Desain, Land Aquisition dan Construction bangunan, lalu dilanjutkan dengan Operasi dan Maintenance. Dalam artikel ini dibahas survey dan investigasi dengan spesifikasi yaitu sondir, bor geoteknik, CBR, DCP, Sand Cone, Hand Bore, dan Uji Lab Mekanika Tanah dan Batuan untuk soil test / investigation.

 

Penyelidikan Tanah untuk Pekerjaan Geoteknik

Pengertian Soil Test / Investigation

Soil investigation atau disebut juga penyelidikan tanah adalah salah satu tahapan penting dalam survei dan investigasi untuk keperluan desain dan pondasi bangunan. Tujuannya supaya konstruksi bangunan dapat menanggung beban-beban dengan aman dan tidak mengalami kerusakan yang berlebihan. Sehingga bangunan berada dalam keadaan stabil sesuai dengan usia perencanaanya. Panduan untuk pekerjaan Geoteknik dapat anda dapatkan di Web SNI Litbang PU.

 

Metode Kerja Soil Investigation

Penyelidikan tanah dilakukan untuk mendapatkan informasi karakter tanah yang relevan dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan. Selain intu menjadi patokan untuk penilaian parameter geoteknik yang relevan untuk setiap tahap konstruksi. Informasi yang diperoleh harus memungkinkan penilaian terhadap aspek-aspek berikut:

  • kesesuaian lokasi dengan rencana bangunan yang diusulkan dan tingkat risiko yang dapat diantisipasi;
  • deformasi tanah yang disebabkan oleh infrastruktur atau yang dihasilkan dari pekerjaan konstruksi, distribusi spasial, dan perilaku terhadap waktu;
  • keamanan yang berkaitan dengan Boundary Condition (misalnya penurunan, penggelembungan tanah, terangkat, pergeseran massa tanah dengan batuan, dan tekuknya tiang pancang);
  • beban yang berasal dari tanah ke struktur (misalnya tekanan lateral pada tiang pancang) dan batas sebaran yang tergantung dari perancangan dan pembangunan;
  • metode pondasi (misalnya perbaikan tanah, kemungkinan untuk menggali, kemampuan penetrasi pemancangan, drainase);
  • tahapan pekerjaan pondasi;
  • efek pembangunan dan penggunaan bangunan terhadap lingkungan sekitarnya;
  • langkah-langkah struktural tambahan yang diperlukan (misalnya penyangga dari penggalian, pemasangan angkur, penyelimutan tiang bor, pengangkatan penghalang – penghalang dalam tanah);
  • jenis dan tingkat kontaminasi tanah pada dan di lokasi

 

Secara umum, strategi penyelidikan lapangan dapat dibagi menjadi tahapan seperti ini:

  1. Pengumpulan data dan peninjauan lapangan
  2. Penyelidikan awal
  3. Penyelidikan utama
  4. Penyelidikan tambahan

 

Berikut ini bagan prosedur penyelidikan tanah berdasarkan Buku Panduan Geoteknik.

Metode Kerja Soil Investigation

 

Pekerjaan Penyelidikan Tanah – Soil Investigation / Test

Uji Penetrasi Konus (CPT) atau Sondir

Prosedur penyelidikan tanah dengan CPT (Cone Penetration Test) atau Sondir di Indonesia telah diatur dalam Standar Nasional Indonesia SNI 2827:2008. Hal tersebut dibutuhkan karena sebagai parameter perlawanan penetrasi lapisan tanah. Sehingga perlapisan tanah dapat diinterpretasi dan sebagai bagian dari desain pondasi suatu bangunan. Gambar dibawah ini merupakan ilustrasi batang konus dalam alat penetrometer sondir.

Jasa Uji Sondir

 

Bor Geoteknik (SPT dan Coring Inti Tanah / Batuan)

Salah satu yang dilakukan bersamaan pada saat bor coring geoteknik adalah SPT (Soil Penetration Test). SPT adalah suatu metode uji untuk mengetahui baik perlawanan dinamik tanah maupun pengambilan sample tanah terganggu (disturbed sample) dengan teknik penumbukan. Penumbukan tersebut diperoleh dari jumlah pukulan terhadap penetrasi konus, yang dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi karakter tanah dan berguna untuk desain pondasi. Alat dibawah ini merupakan ilustrasi split barrel sampler atau alat pengambilan contoh tabung belah dalam metode SPT.

Jasa Bor Geoteknik SPT Coring Batuan

 

Metode uji SPT terdiri atas penumbukan split barrel sampler ke dalam tanah disertai pengukuran jumlah tumbukan untuk memasukkan secara vertikal tabung belah sedalam 300 mm. Dalam uji beban jatuh ini menggunakan palu seberat 63.5 kg, yang dijatuhkan secara berulang dengan jarak setinggi 75 cm dari tempat palu dijatuhkan. Pelaksanaan metode dibagi dalam tiga tahap dengan setiap tahapannya setebal 150 mm. Tahap pertama dicatat sebagai dudukan, sementara jumlah tumbukan yang termasuk tahap kedua dan ketiga dijumlahkan untuk memperoleh nilai pukulan N atau perlawanan SPT (dinyatakan dalam pukulan / 0.3 m).

 

 

Pengeboran inti atau drilling dengan metode coring sangat diperlukan dalam perencanaan suatu bangunan teknik sipil. Hal tersebut berguna agar bisa mendapatkan sifat dan perilaku serta data lapangan perlapisan tanah atau batuan di lokasi rencana bangunan. Data dan parameter dari suatu lapisan tanah atau batuan tersebut digunakan sebagai desain pondasi bangunan dan akan bermanfaat bagi keberhasilan pembangunan teknik sipil ini.

Hal yang menjadi catatan dalam pekerjaan pengeboran yaitu:

  1. Progress pengeboran yang berhasil dilakukan (baik dalam bor coring pertambangan atau geoteknik)
  2. Coring tanah / batuan yang diperoleh, perlu dihitung panjangnya dan persentasinya terhadap panjang pengeboran.
  3. Jenis, nomor seri, dan kondisi mata bor yang dipakai.
  4. Identifikasi coring batu atau tanah yang terambil.
  5. Warna, persentasi, dan material yang terbawa pada air pembilas yang keluar, kecuali untuk jika menggunakan bahan lain misalnya bentonit sebagai campuran air pembilas.
  6. Kecepatan pengeboran dihitung setiap ada kemajuan 10 cm.
  7. Jika perlu dipasang pipa casing, maka dicatat kedalaman pemasangan, diameter pipa, merk, dan kondisinya.

Konsultan Geoteknik Bandung

 

CBR (California Bearing Ratio)

Tujuan CBR yaitu agar dapat mengevaluasi secara cepat nilai kekuatan tanah dasar dan lapis pondasi jalan. Pengertian CBR adalah rasio beban penetrasi suatu bahan dengan piston standar yang mempunyai luas 1935 mm² (3 inch²) terhadap beban standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi 1.27 mm/menit (0.05 inch per menit). Prosedur pelaksanaan CBR dan DCP dapat dibaca di Pedoman Cara Uji CBR (California Bearing Ratio) dan DCP (Dynamic Cone Penetrometer).

 

DCP (Dynamic Cone Penetrometer)

Metode DCP merupakan merupakan alternatif jika pengujian CBR tidak bisa dilakukan di lapangan. Tujuan DCP yaitu untuk melaksanakan evaluasi kekuatan tanah dasar dan lapis fondasi jalan secara cepat. Uji DCP memberikan kekuatan lapisan sampai kedalaman 90 cm di bawah tanah yang ada dengan tidak menggali sampai kedalaman pada pembacaan yang diinginkan.

Pengujian dilakukan dengan mencatat banyaknya pukulan (blow) dan penetrasi dari konus (kerucut logam) yang tertanam pada lapisan tanah/pondasi karena pengaruh penumbuk. Setelah itu, dengan menggunakan grafik dan persamaan, pembacaan nilai penetrometer diubah menjadi nilai yang setara dengan CBR.

 

Sand Cone

Pekerjaan kerucut pasir atau Sond Cone biasanya dilakukan untuk mengevaluasi hasil pekerjaan pemadatan tanah di lapangan yang dinyatakan dalam derajat pemadatan (degree of compaction). Yaitu membandingkan antara nilai γd di lapangan (kerucut pasir) dengan nilai γd maksimal hasil uji pemadatan di laboratorium.

 

Test Pit (Parit Uji)

Pekerjaan test pit yaitu dengan membuat lubang sebesar 1 x 1.5 m dengan kedalaman antara 2 – 3 m. Tujuannya untuk untuk mendapatkan data stratigrafi tanah yang dideskripsi oleh geologist (insinyur geologi). Test Pit juga bisa berguna untuk pengambilan sampel tanah (bulk sample) sebanyak 25 – 30 Kg.

 

Hand Bore (Bor Tangan)

Pengeboran tanah menggunakan bor tangan atau hand bor merupakan metode tes in-situ untuk mengambil sample tanah. Sample tanah tersebut bisa berupa UDS (undisturbed sample) atau DS (disturbed sample) yang kemudian dimasukkan ke lab mekanika tanah untuk diuji sifat dan jenis tanahnya.

 

Uji Laboratorium Mekanika Tanah dan Batuan

Dalam pengujian laboratorium harus memperhatikan korelasinya dengan program penyelidikan lainnya. Informasi yang diperoleh dari pengujian lapangan dan pendugaan harus digunakan untuk memilih contoh sample.

 

Tujuan dan Fungsi Soil Investigation

Yaitu mendapatkan data lapangan untuk keperluan desain dan pelaksanaan konstruksi dari sebuah proyek. Tujuan khusus dari penyelidikan lapangan dapat bermacam-macam bergantung pada tahapan pekerjaan yang dilaksanakan, kompleksitas dari struktur tanah di lokasi, dan asal usul dari proyek.

 

Peralatan Soil Investigation

Kami menyediakan peralatan berupa mesin bor hidrolik untuk geoteknik, alat sondir ringan (1.5 ton) dan berat (2.5 ton), alat uji CBR, DCP, Sand Cone, dan Hand Bore.

 

Daftar Pengalaman Konsultan Jasa Soil Investigation

Harga Jasa untuk Soil Test / Investigation

Biaya untuk pekerjaan soil test yaitu menyesuaikan dengan jenis pekerjaan, jumlah titik, dan lokasi rencana pekerjaan subsurface investigation.

 

Contoh Laporan Konsultan Soil Test / Subsurface Investigation

Konsultasikan kepada tenaga ahli geoteknik dari Geochem Survey untuk bisa download atau mendapatkan contoh laporan soil test / subsurface investigation.

Contoh Laporan Jasa Bor Geoteknik Coring dan SPT

 

Mengapa Memilih Perusahaan Geochem Survey sebagai Konsultan Soil Investigation ?

  1. Memiliki tenaga ahli dari ITB dan telah berpengalaman bertahun-tahun dalam proyek jasa bor geoteknik
  2. Hasil berkualitas dengan harga kompetitif
  3. Memiliki workshop di Bandung dan partner di daerah lain
  4. Menjaga kerahasiaan data client dan mengerjakan dengan cepat dan aman
  5. Siap revisi laporan sesuai kontrak dan kebutuhan client tanpa biaya tambahan

 

Kolom Diskusi