Teori Dasar Metode Geolistrik: Resistivitas Batuan

Resistivitas atau tahanan-jenis sebagaimana telah dibahas sebelumnya merupakan sifat intrinsik suatu medium atau material murni. Artinya, setiap material atau unsur yg berbeda jenisnya memiliki harga resistivitas yg berbeda pula, misalnya emas (Au), tembaga (Cu) dsb. Sementara itu, batuan merupakan material yg tersusun atas berbagai elemen penyusunnya, salah satunya adalah mineral yg juga bukan material murni. Selain itu, untuk suatu jenis batuan tertentu harga resistivitasnya dipengaruhi pula oleh kondisinya, bagaimana susunan butiran atau teksturnya, apakah batuan “segar”, lapuk atau weathered, mengalami tekanan (pada kedalaman cukup besar) dsb. Belum lagi di alam terdapat kemungkinan pori-pori batuan terisi oleh fluida sehingga resistivitas batuan juga bergantung pada volume pori-pori (porositas) dan juga jenis fluida pengisi pori-pori tsb.

Jadi harga resistivitas batuan dalam metode geolistrik ditentukan oleh banyak sekali faktor yg saling berinteraksi secara cukup kompleks. Suatu jenis batuan yg sama-pun belum tentu memiliki harga resistivitas yg sama persis, melainkan ada rentang / interval harga tertentu. Selain interval yg sangat lebar, interval harga resistivitas berbagai jenis batuan atau kelompok batuan juga saling tumpang-tindih (overlap) sebagaimana terlihat pada gambar di bawah ini. Meskipun metode geolistrik dapat memperkirakan distribusi resistivitas bawah-permukaan (setelah melalui pemodelan), kita tidak bisa serta-merta mengasosiasikan harga resistivitas tsb. dengan suatu jenis batuan tertentu, apalagi yg sangat spesifik seperti contoh di atas. Lalu apakah dengan demikian metode geolistrik tidak berguna? Mudah-mudahan hal tsb. dapat dibahas pada tulisan berikutnya…

resistivity_table1-1024x812

Gambar. Rentang / interval harga resistivitas kelompok batuan yg diambil dari situs www.gpg.geosci.xyz, situs menarik yg dapat dijadikan rujukan untuk belajar geolistrik dan geofisika secara umum.

Sumber: geofisika.net

Kolom Diskusi