Sebelum lebih jauh membahas survey Meteorology Oceanography, kita perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai, “Apa itu meteorologi oceanografi?”
Secara sederhana, oseanografi dapat disebutkan sebagai aplikasi semua ilmu (science) terhadap fenomena laut (Ross, 1977). Oseanografi bukanlah ilmu tunggal, melainkan kombinasi berbagai ilmu, dimana para ahli membagi menjadi beberapa kelompok yaitu : Oseanografi kimia, biologi, fisika, geologi, dan Oseanografi meteorology. Meteorology Oceanography adalah tentang atmosfer dan lautan yang saling mempengaruhi, (mempelajari fenomena atmosfer di atas samudera, pengaruhnya terhadap perairan dangkal dan dalam, dan pengaruh permukaan samudea terhadap proses-proses atmosfer). Oleh karena itu dapat dikatakan ironis apabila seorang oceanographer tidak mengerti tentang meteorology. Ilmu tambahan lainnya yang harus dipelajari yaitu hidrografi dan meteorologi untuk lebih mengetahui informasi karakter daerah pesisir (near shore) dan laut (off shore).
Daftar Isi Jasa Hidro-Oseanografi MetOcean
Tujuan dan Fungsi MetOcean (Meteorology and Oceanography) Survey
Survey Oseanografi ini adalah kegiatan pengamatan fenomena yang terjadi di laut, agar mengetahui bagaimana kondisi oseanografi, hidrografi, dan meteorology secara langsung. Selain itu dari kegiatan tersebut kita dapat mengetahui potensi-potensi yang tepat dilakukan dengan memperhatikan lingkungan sekitar, dan dampak yang terjadi.
Metode dan Peralatan Survey Hidrografi Meteorologi and Oseanografi (MetOcean)
Survey Hidrografi Batimetri (Bathymetry)
Survei Batimetri dimaksudkan untuk mendapatkan data kedalaman dan konfigurasi atau topografi dasar laut, termasuk lokasi dan luasan objek-objek yang mungkin membahayakan. Survei tersebut dilaksanakan mencakup sepanjang koridor survey dengan lebar bervariasi.
Alat Singlebeam Echosounder (SBES) dan Multibeam Echosounder (MBES)
Multibeam Echosouder (MBES) adalah alat ukur kedalaman air yang menggunakan prinsip yang sama dengan Singlebeam Echosounder (SBES), yakni menggunakan pancaran tunggal sebagai pengirim dan penerima sinyal gelombang suara.
Perbedaan utama SBES dengan MBES adalah pada jumlah beam yang dipancarkan. SBES hanya memancarkan satu pancaran suara (beam) pada satu titik sepanjang lajur survei, sedangkan MBES memancarkan lebih dari satu beam hingga mendapatkan banyak titik kedalaman dalam satu kali pancaran gelombang akustik.
Berbeda dengan SBES, pola pancaran MBES melebar dan melintang terhadap badan kapal. Sehingga saat kapal bergerak menghasilkan sapuan luasan area permukaan dasar laut. Jarak jangkauannya pun cukup luas, kiri 150 meter dan kanan 150 meter.
Alat ini merupakan pengembangan dari Singlebeam Echosounder dan digunakan untuk memperoleh gambaran atau model bentuk permukaan (topografi) dasar perairan.
Studi Arus Laut (Current Water Study)
Alat yang digunakan Current Meter (CM) atau Acoustic Doppler Current Profiler (ADCP)
Current meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan aliran air. Alat ini penting untuk perencaan struktur bangunan air. Dari kecepatan air kita dapat mengetahui debitnya, dan dari debit tersebut dapat merancang dimensi saluran.
Current meter terbagi menjadi dua jenis, yaitu yang menggunakan sumbu propeler sejajar dengan arah arus disebut Ott propeler curent meter dan yang sumbunya tegak lurus terhadap arah arus disebut Price cup current meter. Peralatan dengan sumbu vertikal ini tidak peka terhadap arah aliran. Ott current-meter dapat digunakan baik dengan digantung pada kabel atau tali maupun pada tiang. Cara yang pertama dapat dilaksanakan pada pengukuran di sungai maupun di muara sungai, sedangkan cara kedua dapat dipakai pada pengukuran di kanal yang kecil atau digantung di jembatan.
Berikut gambar alat (a) Cup current meter, dan (b) Propeler curent meter:
Pengamatan arus diperlukan dengan tujuan untuk mendapatkan data arah dan kecepatan arus. Data tersebut akan dikorelasikan dengan data pengamatan pasang surut. Pengamatan arus dilaksanakan dengan 2 metode yaitu; 2 stasiun tetap yaitu pada perairan dekat kedua pantai di mana landing point akan ditempatkan selama sekurang-kurangnya 30 hari pengukuran pada 3 lapisan kedalaman sebesar 0.2, 0.6 dan 0.8m di bawah permukaan air. Pengukuran dengan metode transek sepanjang jalur poros rencana survey selama sekurang-kurangnya 25 jam saat periode Spring Tide dengan menggunakan peralatan pengukur arus hidro-akustik. Pembacaan atau pengumpulan data harus dilaksanakan dengan interval tidak lebih dari 60 menit.
Pengambilan Sample Tanah di Laut (Sedimentation Study)
Pengambilan contoh dasar laut (seabed sampling) dilakukan dengan menggunakan alat Grab Sampler atau Gravity Corer. Grab/ gravity coring dilakukan sepanjang rencana jalur survey hingga kedalaman maksimum 10m dari permukaan dasar laut, dan dengan interval jarak 2,0km atau di lokasi di mana terdapat perubahan litology yang signifikan yang diindikasikan dari hasil survei SSS atau pun survei SBP. Pengambilan contoh tanah dilakukan dari atas kapal survei dan dilaksanakan setelah adanya hasil interpretasi sementara di atas kapal survei atas hasil survei Side Scan Sonar dan Sub-bottom Profiling. Setiap pengambilan contoh tanah harus diusahakan agar memperoleh penetrasi optimum. Setiap kali contoh tanah telah diambil harus dicatat dan dideskripsikan secara visual di lapangan tentang: posisi, jenis, ukuran butir, warna, dan lain-lain yang berhubungan.
Sampling Air di Laut
Alat Nensen Bottler
Botol Nansen adalah alat untuk mendapatkan sampel air laut pada kedalaman tertentu. Ini dirancang pada 1910 oleh penjelajah awal abad ke-20 dan ahli kelautan Fridtjof Nansen dan dikembangkan oleh Shale Niskin. Botol, lebih tepatnya disebut silinder logam atau plastik, diturunkan dengan tali ke dalam laut dan ketika telah mencapai kedalaman yang diperlukan, berat kuningan atau disebut pemberat (messenger) terjatuh ke tali pemberat (messenger) mencapai botol, maka botol akan tertutup oleh sebuah pegas katup di bawah dan diatas botol lalu menjebak sampel air di dalamnya. Botol dan sampel kemudian diambil oleh surveyor menggunakan kabel atau tali. Sampel air yang ada didalam botol ini yang akan digunakan untuk diteliti lebih lanjut.
Messenger dapat diatur ketika akan dijatuhkan, dan diturunkan ke bawah kabel atau tali sampai mencapai botol Nansen. Dengan memperbaiki kedalaman dan messenger yang akan dijatuhkan ke botol menggunakan kabel atau tali, serangkaian sampel air pada kedalaman tertentu dapat diambil.
Untuk mengukur suhu air laut di kedalaman air sampling di catat melalui suatu termometer reversing tetap ke botol Nansen. Ini adalah air raksa termometer dengan penyempitan dalam tabung kapiler yang ketika termometer tersebut terbalik, menyebabkan benang terperangkap air raksa dan dapat menunjukkan berapa derajat suhunya. Termometer non-dilindungi dipasangkan dengan yang dilindungi, dan perbandingan kedua pembaca suhu secara baik dapat memungkinkan dan tekanan pada titik sampling dapat ditentukan.
Sampling menggunakan Van Dorn/ Nansen Bottle Sampler (Omori dan Ikeda,1992 )
Tabung Van Dorn atau Nansen Bottle Sampler terbuka diturunkan pada kedalaman tertentu. Tabung Van Dorn atau Nansen Bottle Sampler akan ditutup dengan meluncurkan ring atau besi pemberat sehingga bagian atas dan bawah akan tertutup.
Pengamatan Pasang Surut Air Laut (Tidal Observation)
Alat Palem Pasut / Tide Staff atau Tide Gauge
Alat ini berupa papan yang telah diberi skala dalam meter atau centimeter. Biasanya digunakan pada pengukuran pasang surut di lapangan. Tide Staff (papan pasang surut) merupakan alat pengukur pasang surut air laut paling sederhana yang umumnya digunakan untuk mengamati ketinggian muka laut atau tinggi gelombang air laut. Bahan yang digunakan biasanya terbuat dari kayu, alumunium atau bahan lain yang di cat anti karat.
Syarat pemasangan papan pasut adalah :
- Saat pasang tertinggi tidak terendam air dan pada surut terendah masih tergenang oleh air
- Jangan dipasang pada gelombang pecah karena akan bias atau pada daerah aliran sungai (aliran debit air).
- Jangan pasang di daerah dekat kapal bersandar atau aktivitas yang menyebabkan air bergerak secara tidak teratur.
- Dipasang pada daerah yang terlindung dan pada tempat yang mudah untuk diamati dan dipasang tegak lurus
- Cari tempat yang mudah untuk pemasangan misalnya dermaga sehingga papan mudah dikaitkan
- Dekat dengan bench mark atau titik referensi lain yang ada sehingga data pasang surut mudah untuk diikatkan terhadap titik referensi
- Tanah dan dasar laut atau sungai tempat didirikannya papan harus stabil
- Tempat didirikannya papan harus dibuat pengaman dari arus dan sampah
Studi Gelombang Laut (Wave Study)
Alat Automatic Water Level Recorder (AWLR) atau Wave Recorder
Pengadaan data gelombang laut dilakukan dengan 2 metode yaitu metode pengukuran langsung dan metode pengadaan data tidak langsung atau data sekunder. Pada metode pengukuran langsung, pengamatan gelombang dilakukan dengan mengamati karakter gelombang pada kedua perairan dekat pantai. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan wave-staff atau peralatan perekam gelombang automatis (self recording). Metode pengukuran tidak langsung dilakukan dengan pengumpulan data sekunder yang berasal dari dinas meteorologi setempat. Data tersebut dapat digunakan dalam pembangunan model gelombang.
Jasa Studi Hidrografi – Meteorologi – Oseanografi
Geochem Survey bekerja sama dengan instansi dan tenaga ahli yang berpengalaman di survey hidrografi – meteorologi – oseanografi. Selain itu kami juga menyediakan jasa survey topografi, bathymetri, dan SBP (Sub Bottom Profiling). Untuk konsultasi lebih lanjut atau ingin mengetahui biaya jasa survey Hidro-oseanografi dapat kontak ke Call Center kami.
Harga Konsultan Survey Hidrografi – MetOcean
Biaya untuk penelitian Hidrografi – Meteorologi dan Oseanografi disesuaikan dengan tingkat kompleksitas kebutuhan Anda.