Deteksi Sumber Air Tanah di Bogor untuk Menentukan Kedalaman Sumur Bor

Saat ini, kebutuhan air untuk perumahan maupun industri sangat besar sehingga diperlukan penyediaan air yang besar pula. Untuk kebutuhan tersebut diharapkan sebagian besar akan dapat dipenuhi dari sumber air dengan pembuatan sumur bor. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan akurat, perencanaan pengembangan sumur bor perlu ditunjang dengan pendugaan geolistrik.

Penyelidikan pendugaan geolistrik dimaksudkan sebagai sarana untuk mendapatkan informasi dan kesimpulan-kesimpulan mengenai kondisi air tanah setempat. Hal itu diperlukan sebagai acuan dalam menunjang perencanaan eksplorasi air tanah, yaitu perencanaan lokasi dan kedalaman batuan.

Penyelidikan pendugaan geolistrik bertujuan untuk mengetahui keberadaan lapisan batuan yang berfungsi sebagai akuifer, dimana hasil pendugaan geolistrik ini akan memberikan gambaran tentang keadaan lapisan batuan bawah permukaan yang meliputi:

  • Ada tidaknya lapisan akuifer bawah permukaan
  • Litologi batuan bawah permukaan
  • Kedalaman dan ketebalan lapisan akuifer
  • Penyebaran lapisan batuan

Geochem Survey melakukan deteksi sumber air tanah di Bogor, Jawa Barat pada September 2019 untuk menentukan sumur bor air tanah. Kami melakukan survey di beberapa titik untuk mendapatkan data kedalaman air tanah dan ketebalan lapisan yang mengandung Air Tanah (Akuifer).

Team kami yang berjumlah 2 orang di tugaskan untuk melakukan survei ini, dengan perjalanan dari Bandung ke Bogor menggunakan mobil menempuh waktu sekitar 3 jam yang berjarak 183,3 km dan membawa peralatan survei yang kami perlukan.

Survey geolistrik resitivitas menggunakan konfigurasi schlumberger dan panjang bentangan AB/2 250 m. Alat yang digunakan yaitu single channel. Data yang dihasilkan nantinya untuk rekomendasi vendor bor sumur air tanah.

 

Sebelum melakukan pengeboran sangatlah penting terlebih dahulu melakukan deteksi sumber air tanah karena akan mempengaruhi jumlah air yang akan diperlukan. Kesimpulan dari pengukuran ini antara lain:

  1. Berdasarkan peta hidrogeologi, daerah survey area Kelurahan Waru, Kecamatan Parung, Kab. Bogor termasuk area akuifer produktif kecil-menengah.
  2. Berdasarkan peta geologi, area survey didominasi kipas alluvium (tuff halus, tuff pasiran, tuff konglomeratan) dan alluvium (lempung, lanau, pasir, kerikil).
  3. Berdasarkan pendugaan geolistrik, jenis akuifer (lapisan batuan yang mengandung air) di lokasi pengukuran adalah batu tuff pasiran dan berada pada kedalaman variasi. Akuifer ditemukan pada ketiga lokasi yaitu ke-1 (PR01), ke-2 (PR02), dan 3 (PR03) sebagaimana tabel dibawah. Akuifer dalam berada pada kedalaman lebih dari 36 m dan jumlah debitnya < 5 l/dtk.

Deteksi sumber air tanah di Bogor

Kolom Diskusi